Banyak yang Belum Terima Timnas Indonesia U23 Kalah dari Uzbekistan, Wasit dan VAR Jadi Kambing Hitam, Simak Penjelasannya
Wasit Shen Yinhao--
Penilaian terhadap penggunaan VAR tidaklah sama di semua pihak. Meskipun Uzbekistan U-23 secara layak meraih kemenangan, kekecewaan suporter dan masyarakat Indonesia terhadap keputusan wasit dan VAR sebenarnya wajar. Setiap orang pasti menginginkan keputusan yang menguntungkan tim kesayangannya. Mereka berharap keberuntungan berpihak pada mereka.
Penggunaan VAR sendiri dirancang untuk mengurangi pengaruh faktor non-teknis seperti keberuntungan. Tujuannya adalah agar keputusan wasit dan hasil pertandingan secara keseluruhan dapat lebih dipertanggungjawabkan. VAR diharapkan dapat membantu wasit membuat keputusan yang lebih akurat.
Dalam sejarahnya, sepak bola agak lambat dalam mengadopsi teknologi seperti VAR. Cabang olahraga lain seperti sepak bola Amerika, rugby, dan tenis sudah lebih dulu mengenal teknologi bantuan video semacam itu. Namun, penggunaan VAR awalnya menghadapi resistensi.
Ide penggunaan VAR pertama kali muncul di Belanda pada tahun 2010. Pada saat itu, Persatuan Sepak Bola Kerajaan Belanda (KNVB) sedang mengembangkan proyek Refereeing 2.0. Salah satu tujuan dari proyek tersebut adalah integrasi teknologi untuk mengurangi kesalahan dalam pengambilan keputusan.
Meskipun demikian, perbedaan mendasar antara VAR dan teknologi garis gawang (GLT) adalah bahwa GLT tidak mengganggu alur permainan. GLT menghasilkan keputusan yang jelas dan cepat. Di sisi lain, penggunaan VAR dapat mengganggu alur permainan dengan interupsi yang terjadi.
Di cabang olahraga lain yang sudah mengadopsi VAR, seperti sepak bola Amerika, rugby, atau tenis, interupsi adalah bagian alami dari permainan. Namun, dalam sepak bola, di mana aliran permainan yang lancar sangat dihargai, interupsi seperti itu dianggap mengganggu.
Tidak hanya itu, para penggemar sepak bola juga mencintai kekurangan dan ketidaksempurnaan dari permainan ini. Bagi mereka, cerita-cerita unik seperti Gol Tangan Tuhan oleh Diego Maradona adalah yang membuat sepak bola begitu menarik. Kehadiran VAR bisa menghilangkan unsur kejutan dan keunikan tersebut.