Kronologi Pembubaran Doa Rosario Mahasiswa di Tangsel, Diduga Didalangi Oknum Ketua RT yang Radikal
polisi-OleksandrPidvalnyi/pixabay-
Kejadian ini mendapat perhatian luas di media sosial karena melibatkan kekerasan dan penganiayaan.
Berikut kronologi lengkap insiden yang berujung pada pembubaran doa rosario oleh mahasiswa di Tangsel.
Kronologi Insiden Pembubaran Doa Rosario
Insiden bermula pada Ahad malam, 5 Mei 2024. Sejumlah mahasiswa UNPAM berkumpul di sebuah rumah kontrakan untuk berdoa rosario.
Namun, kegiatan ini rupanya mengganggu warga setempat, yang kemudian memutuskan untuk menegur mereka.
Teguran yang disampaikan oleh Ketua Rukun Tetangga (RT) tidak diindahkan, sehingga terjadi konfrontasi antara warga dan mahasiswa.
Menurut Ketua Rukun Warga (RW) 002, Marat, kegiatan kumpul-kumpul mahasiswa UNPAM di rumah kontrakan sering dikeluhkan oleh tetangga.
Alasan ini menjadi pemicu aksi pembubaran oleh warga. "Sejauh ini memang sudah dikeluhkan oleh warga, dan akhirnya RT bertindak.
Memang rutin kumpul dan ada ibadah juga," ujar Marat pada Senin, 6 Mei 2024, di Kelurahan Babakan.
Terkait penggunaan senjata tajam, Marat mengaku sudah melarang warganya untuk membawa benda berbahaya dalam aksi pembubaran.
Namun, menurutnya, insiden itu tak terkendali ketika salah satu warganya dipukul lebih dulu oleh mahasiswa.
"Sudah dilarang. Tapi ada satu yang bawa pisau dapur karena emosi. Warga saya dipukul duluan, makanya emosi," kata Marat.
Akibat insiden ini, satu mahasiswa bernama Farhan Rizky Rhomadon, seorang mahasiswa semester 6 UNPAM, terluka dan harus mendapat tiga jahitan di bagian kepala.