Materi PDF Khutbah Sholat Jumat Hari ini Tema Ringan Tentang Amalan di Bulan Zulkaidah dan Manfaat Melejitnya Doa-doa

Materi PDF Khutbah Sholat Jumat Hari ini Tema Ringan Tentang Amalan di Bulan Zulkaidah dan Manfaat Melejitnya Doa-doa

Materi PDF Khutbah Sholat Jumat Hari ini Tema Ringan Tentang Amalan di Bulan Zulkaidah dan Manfaat Melejitnya Doa-doa-pexel-

Materi Khutbah Jumat Tema Amalan dan Keutamaan Bulan Zulkaidah

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,


اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِأَدَاءِ الشَّرَائِعِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ إِلَّا اللهُ السَّمِيْعُ الْبَدِيْعُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَّمِعُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ، وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الْاَرْضِ هَوْنًا وَّاِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُوْنَ قَالُوْا سَلٰمًا

Segala puji bagi Allah, yang telah memberikan anugerah rahmat, taufik, serta inayah kepada kita semua. Selawat dan salam, semoga senantiasa tercurah kepada suri teladan terbaik, Nabi Muhammad Saw.



×

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah Swt. dengan menjalankan perintah dan menjauhi laranganNya. Siapa-siapa yang memiliki derajat tinggi di hadapan Allah Swt. adalah mereka yang banyak bertakwa.

Dalam kesempatan penuh berkah ini, khatib akan menyampaikan khotbah tentang amalan dan keutamaan bulan Zulkaidah.

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Bertepatan hari ini, Jumat, 10 Mei 2024, umat Islam Indonesia mulai memasuki awal bulan Zulkaidah 1445 H. Zulkaidah merupakan bulan ke-11 dalam penanggalan kamariah. Zulkaidah termasuk dalam asyharul hurum, yakni bulan-bulan yang diistimewakan Allah Swt. sebagaimana bunyi Surah At-Taubah ayat 36 sebagai berikut:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

Arab Latinnya:

Inna ‘iddatasy-syuhūri ‘indallāhiṡnā ‘asyara syahran fī kitābillāhi yauma khalaqas-samāwāti wal-arḍa minhā arba‘atun ḥurum(un), żālikad-dīnul-qayyim(u), falā taẓlimū fīhinna anfusakum wa qātilul-musyrikīna kāffatan kamā yuqātilūnakum kāffah(tan), wa‘lamū annallāha ma‘al-muttaqīn(a).

Artinya:

“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya [terdapat] empat bulan haram. Itulah ketetapan agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya dirimu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwasanya Allah bersama-sama orang yang bertakwa,” (QS. At-Taubah [9]: 36).

Di sisi lain, keistimewaan bulan Zulkaidah juga berkaitan dengan beberapa kejadian yang terjadi di masa lalu bertepatan bulan tersebut. Sebagai contoh, bulan Zulkaidah menjadi waktu sebelum kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa As. sebagaimana dikisahkan dalam Surah Al-A’raf ayat 142 sebagai berikut:

۞ وَوٰعَدْنَا مُوْسٰى ثَلٰثِيْنَ لَيْلَةً وَّاَتْمَمْنٰهَا بِعَشْرٍ فَتَمَّ مِيْقَاتُ رَبِّهٖٓ اَرْبَعِيْنَ لَيْلَةً ۚوَقَالَ مُوْسٰى لِاَخِيْهِ هٰرُوْنَ اخْلُفْنِيْ فِيْ قَوْمِيْ وَاَصْلِحْ وَلَا تَتَّبِعْ سَبِيْلَ الْمُفْسِدِيْنَ

Arab Latinnya:

Wa wā‘adnā mūsā ṡalāṡīna lailataw wa atmamnāhā bi‘asyrin fa tamma mīqātu rabbihī arba‘īna lailah(tan), wa qāla mūsā li'akhīhi hārūnakhlufnī fī qaumī wa aṣliḥ wa lā tattabi‘ sabīlal-mufsidīn(a).

Artinya:

“Dan Kami telah menjanjikan kepada Musa untuk memberikan kepadanya kitab Taurat setelah berlalu tiga puluh malam [bulan Zulkaidah], dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh malam lagi [sepuluh malam pertama bulan Zulhijah], maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya menjadi empat puluh malam. Dan Musa berkata kepada saudaranya, yaitu Harun, 'Gantikanlah aku dalam memimpin kaumku, dan perbaikilah dirimu dan kaummu, dan janganlah engkau mengikuti jalan orang-orang yang berbuat kerusakan,'” (QS. Al-A’raf [6]: 142).

Beberapa kejadian penting lain dalam sejarah perkembangan Islam di bulan Zulkaidah meliputi meninggalnya Abu Thalib, Perang Bani Quraizhah, Rasulullah berangkat haji wada, Nabi Muhammad Saw. menikahi Ummu Habibah, hingga Muawiyah bin Abu Sufyan menjadi khalifah pertama Dinasti Umayyah.

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Allah Swt. melarang umat Islam berperang dan menganiaya dirinya dalam perbuatan maksiat di bulan Zulkaidah. Di sisi lain, Allah Swt. justru menganjurkan kaum muslim mengisi bulan Zulkaidah dengan amalan-amalan yang baik. Imam Abu Muhammad al-Husain bin Mas’ud al-Baghawi dalam kitab Darul Ihya' at-Turats menjelaskan tentang pahala dan dosa berlipat ganda di bulan Zulkaidah sebagai berikut:

العَمَلُ الصَّالِحُ أَعْظَمُ أَجْرًا فِي الْأَشْهُرِ الْحُرُمِ، وَالظُّلْمُ فِيْهِنَّ أَعْظَمُ مِنَ الظُّلْمِ فِيْمَا سِوَاهُنَّ

Artinya:

"Amal salih lebih agung [besar] pahalanya di dalam bulan-bulan haram [Zulkaidah, Zulhijah, Muharam, dan Rajab). Sedangkan zalim pada bulan tersebut [juga] lebih besar dari zalim di dalam bulan-bulan selainnya," (Imam al-Baghawi, Ma’alimut Tanzil fi Tafsiril Qur’an, [Beirut, Darul Ihya’ at-Turats, cetakan keempat: 1417 H/1997 M], juz IV, halaman: 44).

Ada banyak amalan yang dapat dikerjakan umat Islam di bulan Zulkaidah, salah satunya adalah menjalankan puasa sunah seperti Senin-Kamis, Ayyamul Bidh, hingga Daud. Rasulullah Saw. menganjurkan pelaksanaan puasa sunah di bulan Zulkaidah sebagaimana riwayat hadis sebagai berikut:

صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ

Artinya:

"Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah!" (HR. Abu Dawud dan yang lainnya).

Contoh amalan kedua yang dapat dikerjakan di bulan Zulkaidah adalah beribadah haji ke baitullah. Allah Swt. dalam Surah Al-Baqarah ayat 197 berfirman mengenai anjuran ibadah haji di bulan Zulkaidah sebagai berikut:

اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌ ۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيْهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوْقَ وَلَا جِدَالَ فِى الْحَجِّ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ يَّعْلَمْهُ اللّٰهُ ۗ وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ

Arab Latinnya:

Al-ḥajju asyhurum ma‘lūmāt(un), faman faraḍa fīhinnal-ḥajja falā rafaṡa wa lā fusūqa wa lā jidāla fil-ḥajj(i), wa mā taf‘alū min khairiy ya‘lamhullāh(u), wa tazawwadū fa'inna khairaz-zādit-taqwā, wattaqūni yā ulil-albāb(i).

Artinya:

“Haji itu [pada] bulan-bulan yang telah dimaklumi. Barangsiapa mengerjakan [ibadah] haji dalam [bulan-bulan] itu, maka janganlah dia berkata jorok [rafats], berbuat maksiat dan bertengkar dalam [melakukan ibadah] haji,” (QS. Al-Baqarah [2]: 197).

Selain puasa sunah dan ibadah haji, contoh amalan sunah lain yang dapat ditunaikan di bulan Zulkaidah seperti sedekah, membaca Al-Qur'an, berzikir, hingga qiamulail.

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Demikianlah khotbah tentang amalan dan keutamaan bulan Zulkaidah. Semoga apa yang telah disampaikan memberikan kebermanfaatan kepada kita semua. Di samping itu, semoga Allah Swt. menjadi rida atas segala amalan yang kita perbuat. Aamiin allahumma aamiin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ

Khutbah II ada pada halaman berikutnya,

Sumber:

im

BERITA TERKAIT

Berita Lainnya