Mengapa Pemerintah Menolak Kabupaten di Jateng dengan Luas 1.335,30 Km2 sebagai Ibu Kota Provinsi Baru Jawa Selatan?
ILUSTRASI Jawa Timur Terbelah, Kabupaten Mana yang Memimpin Daftar Penduduk Termiskin di Jatim? Malang Dalam Sorotan Utama, Duduki Peringkat Berapa-UNPLASH-
Hibnu Nugroho mengungkapkan bahwa nama "Banyumas Raya" terkesan terlalu fokus pada satu daerah saja dan kurang mencakup seluruh wilayah yang diusulkan untuk bergabung dalam provinsi baru tersebut.
Menurutnya, menggunakan nama "Jawa Selatan" lebih inklusif dan sesuai dengan lokasi geografis kabupaten dan kota yang direncanakan untuk bergabung dalam provinsi baru tersebut.
Namun, rencana ini mendapat penolakan dari berbagai pihak, termasuk dari para elit politik.
Salah satu yang menolak adalah Bupati Banyumas saat itu, Achmad Husein, yang menganggap rencana tersebut akan menghabiskan anggaran yang besar.
Menurutnya, kondisi Provinsi Jawa Tengah saat ini sudah cukup baik dan tidak memerlukan pemekaran wilayah.
Penolakan tersebut mengurangi kemungkinan terlaksananya rencana pembentukan Provinsi Jawa Selatan, padahal Banyumas dianggap sebagai kandidat yang potensial untuk menjadi ibu kota baru.
Dampak dari penolakan ini membuat kabupaten seluas 1.335,30 km2 yang awalnya diusulkan sebagai ibu kota Provinsi Jawa Selatan mengalami potensi kegagalan.
Sebagai gantinya, wilayah yang dijadikan ibu kota adalah Purwokerto, yang secara administratif telah menjadi ibu kota Kabupaten Banyu ***