Wow! Presiden Resmi Setujui Pemekaran Daerah Baru di Sulsel, Kabupaten Muda Bergeliat! Wilayah 1.151,47 Km2 Lepas dari Tana Toraja
Wow! Presiden Resmi Setujui Pemekaran Daerah Baru di Sulsel, Kabupaten Muda Bergeliat! Wilayah 1.151,47 Km2 Lepas dari Tana Toraja-PEXEL-
Budaya mereka mirip dengan budaya suku Batak Toba dan Nias di Provinsi Sumatera Utara.
Pemerintahan di Toraja sudah berlangsung sejak zaman kolonial Hindia Belanda. Melalui Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1957, yang didorong oleh W. L. Tambing di DPR RI, Kabupaten Daerah Tingkat II Tana Toraja akhirnya terbentuk, dengan peresmiannya pada tanggal 31 Agustus 1957.
Pada awal tahun 2000-an, wacana pemekaran wilayah Tana Toraja mulai muncul. Meskipun menimbulkan pro dan kontra di antara masyarakat Toraja sendiri, Kabupaten Tana Toraja akhirnya merespons secara positif dan menerima aspirasi tersebut. Pada tanggal 3 September 2002, aspirasi ini secara resmi disampaikan kepada Bupati Tana Toraja.
Pembentukan Kabupaten Toraja Utara ditetapkan melalui sidang paripurna DPR RI pada tanggal 24 Juni 2008 dan diresmikan dua bulan kemudian pada tanggal 31 Agustus 2008, bersamaan dengan peringatan hari ulang tahun Kabupaten Tana Toraja yang ke-51, melalui Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2008 yang disahkan oleh Presiden RI pada 21 Juli 2008.
Kabupaten Toraja Utara, yang dulunya merupakan bagian dari Tana Toraja, kini menjadi daerah otonom tersendiri.
Suku asli yang mendiami Toraja Utara adalah suku Toraja, dengan populasi sekitar 268.198 jiwa yang tersebar di luas wilayah 1.151,47 km2. Kabupaten ini memiliki potensi budaya yang besar yang perlu dikembangkan, seiring dengan upaya pemerintah Indonesia untuk melestarikan dan menggali kekayaan budaya di seluruh negeri.
Muhammad Syarif, kepala Perpustakaan Nasional, menekankan pentingnya literasi budaya dalam mendorong kemajuan.
Kalatiku Paembonan, Kepala Perpusnas dan Bupati Toraja Utara, menegaskan bahwa tantangan Toraja Utara adalah untuk menggali potensi budaya yang ada dan meningkatkan literasi budaya di wilayah tersebut demi kemajuan yang berkelanjutan.***