The First-Born Dilemma! Efek Negatif Jadi Anak Pertama Alias Anak Sulung, Jadi Perempuan Tertua yang Penuh Tanggung Jawab dan Tekanan

The First-Born Dilemma! Efek Negatif Jadi Anak Pertama Alias Anak Sulung, Jadi Perempuan Tertua yang Penuh Tanggung Jawab dan Tekanan

The First-Born Dilemma! Efek Negatif Jadi Anak Pertama Alias Anak Sulung, Jadi Perempuan Tertua yang Penuh Tanggung Jawab dan Tekanan-pexel-

Menjadi anak perempuan tertua dalam sebuah keluarga seringkali membawa beban yang tidak terduga. Salah satu dampak negatif yang paling mencolok adalah tekanan untuk menjadi contoh yang baik bagi adik-adiknya. Meskipun bertujuan baik, hal ini seringkali membuat mereka lupa akan pentingnya menghargai diri sendiri, dan akhirnya berujung pada tingkat stres yang tinggi.

Selain itu, adanya saudara kandung juga membawa dinamika persaingan internal yang tidak terelakkan. Kecemburuan terhadap adik-adik dapat mengakibatkan persaingan yang tidak sehat di dalam keluarga, bahkan merenggangkan hubungan saudara yang seharusnya harmonis.


Tidak jarang, orang tua menempatkan harapan yang terlalu tinggi pada anak sulung, menganggapnya sebagai contoh yang sempurna. Hal ini, meskipun tidak disengaja, seringkali membuat beban tersendiri bagi anak sulung, yang terkadang merasa tidak mampu memenuhi ekspektasi tersebut dan akhirnya merasa lelah secara fisik maupun mental.

Sebagai putri sulung, mereka juga cenderung kesulitan untuk meminta bantuan. Merasa harus menangani segala sesuatu sendiri, mereka sering kali menahan diri untuk meminta bantuan, meskipun sebenarnya mereka membutuhkannya. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan baik secara fisik maupun mental.

Baca juga: Gak Mau Ketinggalan! Inilah Rekomendasi Saham Terbaik Buat Kamu Jelang Weekend!



×

Baca juga: Asyik! DANA Kaget Cair Rp 100 Ribu Gratis Hari Ini Jumat 17 Mei 2024 Yuk Klaim Sekarang Anti Penipuan dan Tautan Resmi!

Baca juga: Link Login Prakerja Gelombang 68, Begini Cara dan Tutorialnya Masuk dan Daapatkan Rp600 Ribu dengan Saldo Rp3,5 Juta

Peran sebagai kakak juga sering membuat mereka kehilangan kebebasan untuk mengeksplorasi jati diri mereka sendiri. Terus-menerus disibukkan dengan urusan adik-adik, mereka kadang lupa akan pentingnya menemukan dan mengembangkan minat serta keinginan mereka sendiri.

lanjutan,

Sumber:

im

BERITA TERKAIT

Berita Lainnya