Bikin Kecewa Natizen! Inilah Alasan Pengalihan Tol Padang ke Provinsi Riau yang Menimbulkan Kegaduhan Dikalangan Masyarakat
jalan tol-markusspiske/pixabay-
Dino menambahkan, proyek ini sudah lama dinantikan oleh masyarakat.
Namun, melihat perkembangan di Padang Pariaman yang belum menunjukkan hasil berarti setelah lima tahun, masyarakat pesimis akan kelanjutan proyek di daerah lainnya.
Masalah Pembebasan Lahan
Menurut Dino, tidak ada masalah dengan pembebasan lahan di wilayah mereka.
Banyak pemilik lahan yang justru bersedia tanahnya digunakan karena kompensasi yang diberikan dianggap memadai.
Dino berharap Gubernur Sumatera Barat turun langsung ke lapangan untuk mengawasi proyek ini, bukan hanya mengandalkan laporan dari timnya.
"Gubernur harus lebih sering terjun ke lapangan. Ini program besar yang tidak butuh dukungan APBD, hanya butuh tindakan nyata dari Gubernur," tegas Dino.
Kritik Warga Lain
Arya, warga lainnya, juga mengungkapkan kekecewaannya. Menurutnya, politisi daerah sibuk dengan hal-hal kecil dan kurang menunjukkan gebrakan dalam proyek tol ini. "Saya lihat politisi kita lebih banyak bicara daripada bertindak," ujarnya.
Arya menambahkan, dengan banyaknya lahan yang sudah dibebaskan, seharusnya pembangunan bisa dipercepat.
Dia mencontohkan proyek flyover di Paritma Lintang, Tarok, dan Sungai Buluh yang bisa selesai berkat komitmen yang kuat.
Pandangan Lain
Irman, warga lainnya, menyatakan bahwa pemerintah tampaknya kurang serius dalam menangani proyek tol ini.
Menurutnya, pengerjaan proyek hanya untuk meredam kritik masyarakat. "Saya ragu tol di Padang Pariaman ini bisa rampung pada 2024," ujarnya.