Lebih dari Sekadar Menghubungkan Jembatan Selat Sunda Gagal Dibangun Setelah Mandat Presiden Jokowi Menolak, Ternyata Demi Penyelesaian Terowongan Tanel
jembatan-foolhouse/pixabay-
Proyek infrastruktur besar seperti ini cenderung mengakibatkan pertumbuhan pembangunan yang tidak merata, dengan fokus utama hanya di wilayah Jawa dan Sumatera.
Hal ini berpotensi memicu lonjakan harga tanah yang tidak terkendali dan menciptakan ketidakstabilan dalam suplai dan permintaan, yang pada akhirnya akan merugikan masyarakat luas.
Keputusan Presiden Jokowi ini sejalan dengan konsep kemaritiman dan keberlanjutan ekonomi yang lebih merata di seluruh Indonesia.
Baca juga: Aduh! PPPK 2024, Honorer Non-Database BKN Ramai-ramai Ucapkan Selamat Tinggal?
Meskipun begitu, wacana pembangunan JSS terus diangkat kembali oleh berbagai pihak sebagai alternatif untuk mempermudah pasokan barang antara Jawa dan Sumatera.
Terkait dengan masa depan JSS, pertanyaan tersebut masih tergantung pada banyak faktor yang kompleks.
Apakah JSS akan menjadi pusat sentralisasi di masa depan ataukah hanya menjadi kenangan semata, hanya waktu yang dapat menjawab.***