Indonesia Ketar-Ketir Usai Autralia Mulai Turun Tangan Buang Keruk Harta karun di Bengkulu yang Simpan Lumbung Emas Sejak Tahun 1800-an

Indonesia Ketar-Ketir Usai Autralia Mulai Turun Tangan Buang Keruk Harta karun di Bengkulu yang Simpan Lumbung Emas Sejak Tahun 1800-an

emas-istara/pixabay-

Pada akhir abad ke-19, Belanda mendirikan perusahaan pertambangan emas bernama Mijinbouw Maatshappij Redjang Lebong di Desa Lebong Tandai.

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1896, dan dalam beberapa tahun, menghasilkan emas dalam jumlah besar.


Namun, kisah sukses ini tidak berlangsung lama.

Setelah Belanda meninggalkan Indonesia pada tahun 1947, aktivitas pertambangan di desa tersebut diambil alih oleh masyarakat sekitar.

Namun, kisah penambangan emas di Bengkulu tidak berhenti di sana.



×

Pada tahun 1980, sebuah perusahaan asal Australia, PT Lusang Mining, mengambil alih pengelolaan tambang emas di desa tersebut.

Perusahaan ini bahkan melakukan perluasan wilayah tambang dan mentransmigrasikan paksa masyarakat sekitar untuk mendukung operasi pertambangan mereka.

Namun, pada tahun 1994, PT Lusang Mining mengalami kebangkrutan dan meninggalkan Desa Lebong Tandai.

Sekarang, Desa Lebong Tandai yang dijuluki "Batavia Kecil" dihuni oleh sekitar 200 kepala keluarga, kebanyakan dari mereka adalah penambang emas.

Baca juga: Dijuluki Kota Onde-Onde! Mojokerto Ini Perkenalkan Slogan Baru yang Bawa Nama Kerajaan Majapahit

TAG: #bengkulu
Sumber:

im

BERITA TERKAIT

Berita Lainnya