Dihuni 82 Kepala Keluarga, Desa Unik di Perbatasan Wonogiri ini Ternyata Dulunya Merupakan Bagian Dari Aliran Sungai Bengawan Solo Purba, Diberi Nama

Dihuni 82 Kepala Keluarga, Desa Unik di Perbatasan Wonogiri ini Ternyata Dulunya Merupakan Bagian Dari Aliran Sungai Bengawan Solo Purba, Diberi Nama

desa-pexels/pixabuy-

Sungai ini bahkan pernah mengalir hingga Pantai Sadeng di Kepanewon Girisobo.

Namun, karena adanya fenomena tektonik dan pengangkatan geologis, aliran sungai ini terhenti dan mengering.


Seiring berjalannya waktu, bekas sungai ini menjadi lahan pertanian dan kemudian berkembang menjadi sebuah kampung.

Medan yang Sulit dan Akses Terbatas

Salah satu alasan kampung ini tetap alami adalah medannya yang cukup ekstrem.



×

Akses menuju kampung ini tidak mudah karena jalannya yang terjal dan penuh dengan turunan curam.

Kondisi jalan yang masih seadanya menambah tantangan bagi pengunjung yang ingin datang ke sini.

Namun, usaha untuk sampai di kampung ini akan terbayar dengan pemandangan yang indah dan suasana yang tenang.

Lingkungan yang Asri dan Bebas Polusi

Karena lokasinya yang sulit dijangkau, kampung ini jauh dari polusi udara dan suara.

Di sini, Anda dapat menikmati udara segar dan ketenangan yang jarang ditemukan di kota-kota besar.

Kampung ini hanya mendapatkan sinar matahari selama sekitar tujuh hingga delapan jam setiap harinya, yaitu dari pukul 08.00 hingga 15.00 WIB.

Setelah pukul 16.00 WIB, kampung ini sudah mulai gelap karena dikelilingi perbukitan yang tinggi.

Masyarakat dan Kehidupan di Kampung Unik

Meskipun kampung ini terletak di perbatasan Kabupaten Wonogiri, secara administratif ia berada di wilayah DI Yogyakarta, tepatnya di Padukuhan Wotawati, Kelurahan Pucung, Kapanewon Girisubo, Gunung Kidul.

Baca juga: Apa Benar Gilga Sahid dan Happy Asmara Sudah Menikah? Kerap Manggung Bersama Hingga Dugaan Nikah Siri Mencuat, Berikut Faktanya..


Sumber:

im

BERITA TERKAIT

Berita Lainnya