Ibukota Jakarta Ternyata Merupakan Kota yang Terus Berubah Nama, dengan Sejarah yang Kaya dan Menarik Kini Bakal Dijadikan Holywoodnya NKRI
jawa barat-rendy224/pixabay-
Namun, pada tahun 1527, kerajaan Sunda jatuh dan wilayah ini direbut oleh Fatahillah, seorang pejuang Muslim dari kerajaan Demak.
Nama Sunda Kelapa pun berubah menjadi Jayakarta, yang berarti "kemenangan yang gemilang."
Sejak saat itu, Jayakarta terus berubah seiring waktu.
Ketika Belanda datang dan menguasai wilayah tersebut, nama Jayakarta berubah menjadi Batavia pada tahun 1621.
Batavia pun berkembang menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda dan menjadi kota yang cukup maju pada masa kolonial.
Pada awal abad ke-20, status Batavia diubah menjadi Gemeente Batavia pada tahun 1905 dan Stad Gemeente Batavia pada tahun 1935, yang menandakan statusnya sebagai sebuah kota besar.
Ketika Perang Dunia II meletus dan Jepang mengambil alih Hindia Belanda, nama Batavia berubah lagi menjadi Jakarta Toko-Betshu Shi pada tahun 1942.
Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, nama Jakarta digunakan kembali.
Namun, pada tahun 1950, nama kota ini kembali ke Batavia untuk sementara waktu, sebelum kembali menjadi Jakarta lagi setelah Indonesia merdeka sepenuhnya.
Seiring perkembangan waktu, Jakarta terus mengalami perubahan status dan nama.